Memakan cokelat atau permen cokelat mungkin bukan gaya hidup yang
baik untuk lingkar pinggang. Akan tetapi sebuah penelitian terhadap
37.000 pria Swedia baru-baru ini, menunjukkan hal yang sebaliknya.
Cokelat dikatakan dapat melindungi otak dari serangan stroke (jurnal
Neurology).
Setelah sebelumnya, peneliti menyarankan mengonsumsi cokelat untuk
meningkatkan kesehatan jantung. Para peneliti dari the Stroke
Association, memperingatkan tidak ada alasan untuk makan coklat
berlebihan.
Kemudian para peneliti menanyakan pada responden tentang kebiasaan
makan, maupun memantau kondisi kesehatan mereka dalam satu dekade.
Beberapa dari mereka dibagi atas 4 kelompok berdasarkan jumlah coklat
yang dimakan. Kelompok yang pertama memakan kurang dari 63 gram coklat
perhari, kelompok kedua makan kurang lebih setara 63 gram coklat
perhari, kelompok ketiga makan lebih dari 63 gram perhari dan kelompok
keempat tidak makan coklat setiap minggu.
Hasilnya, mereka yang mengonsumsi cokelat (pada kelompok atas dan
bawah.) lebih kecil kemungkinan untuk mengalami stroke selama studi.
Flavonoid
Salah satu peneliti, Prof Susanna Larsson, dari Karolinska Institute
di Swedia mengatakan, "Efek menguntungkan dari konsumsi coklat pada
stroke mungkin terkait dengan flavonoid dalam cokelat. Dimana flavonoid
tampaknya memberi perlindungan terhadap penyakit kardiovaskular melalui
antioksidan, anti-pembekuan dan anti-inflamasi.”
Selain itu juga, flavonoid dalam cokelat dapat mengurangi
konsentrasi kolesterol jahat dalam darah dan mengurangi tekanan darah.
Studi ini juga mencatat, dark chocolate atau cokelat masak
dikaitkan dengan manfaat bagi jantung di masa lalu. Ini seperti gaya
hidup orang Swedia yang sangat menggemari susu cokelat.
Dr. Clare Walton, dari The Stroke Association, mengatakan "Penelitian
sebelumnya telah menunjukkan bahwa mengonsumsi cokelat masak dalam
beberapa cara, dapat mengurangi risiko stroke jika dimakan sebagai
bagian dari diet yang sehat dan seimbang. Kendati demikian, coklat
sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah sedang. “
Walton juga memperingatkan jika cokelat dan makan makanan sehat
lainnya tak dapat menggantikan olahraga teratur. Terutama pria yang
telah berusia di atas 30 tahu, sebaiknya tetap berolah raga teratur
untuk mengurangi risiko stroke.
Para peneliti juga memperingatkan kandungan gula tinggi dan lemak
cokelat terutama pada cokelat susu yang kurang baik dikonsumsi.