Monday, October 1, 2012

Makanan yang paling beresiko terkontaminasi bakteri

Selama tidak ada masalah alergi, roti selai kacang sepertinya adalah makanan paling aman dan sehat untuk dimakan atau diberikan kepada anak. Tetapi keracunan makanan bisa berasal dari makanan favorit dan paling bernutrisi. Centers for Disease Control (CDC) melaporkan 48 juta warga AS setiap tahun terinfeksi dengan bakteri, virus atau patogen lain yang berasal dari makanan yang tercemar.

Hampir 150 ribu orang dilarikan ke rumah sakit dan 3000 orang meninggal dunia. Beberapa sumber mengatakan bahwa jumlah sebenarnya lebih dari yang diperkirakan CDC. Penyebaran kuman melalui daging dan unggas mencapai 30% dari keseluruhan penyebab infeksi, dan menurut Center for Science in the Public Interest (CSPI), 10 benda beresiko penyebab infeksi mencapai angka 40%. Pengolahan dan memasak dengan benar sangat disarankan karena dapat menurunkan resiko secara signifikan, tapi tidak menjamin anda akan selalu terhindar dari kontaminasi.

1. Unggas dan daging
Unggas mentah dan daging mungkin mengandung bakteri berbahaya, seperti: salmonella, listeria, campylobacteria, dan E.coli. Cara memasak yang benar akan membunuh semua bakteri tersebut. Berhati-hatilah jangan sampai bakteri menyebar ke kulkas, tempat cuci piring atau meja dapur. 

2. Daun-daunan hijau
Selada dan daun-daunan hijau sangatlah enak, tetapi juga rentan terhadap kontaminasi karena proses atau pengolahan yang tidak benar. Sebagian besar bakteri berada di bagian luar, cucilah beberapa kali. Salad dalam kemasan juga harus di cuci. 

3. Telur
Telur bisa terkontaminasi salmonella. Simpan di lemari es dan masak sampai matang. Jamgan terlalu sering mengonsumsi telur mentah atau setengah matang.

4. Tuna
Tuna mentah yang tidak disimpan di dalam lemari es dengan benar bisa menyebabkan keracunan dari bahan yang muncul dari ikan yang membusuk, yaitu disebut scrombotoxin. Gejala: sakit kepala, kram, mual dan kehilangan penglihatan. Kontaminasi tersebut tidak akan hilang saat dimasak.

5. Kerang
Kerang mentah bisa saja terinfeksi dengan virus norovirus, yang menyebabkan gastroenteritis atau radang lambung dan usus, atau bisa juga terinfeksi bakteri vibrio yang merupakan bakteri berbahaya yang menyebabkan kolera.

6. Kentang
Keracunan makanan yang dikaitkan dengan umbi yang populer ini sering kali disebabkan oleh hidangan seperti salad kentang yang tidak disimpan dalam lemari es dengan baik. Kentang juga bisa terkontaminasi saat proses penanamannya. Cuci dan masak dengan baik.

7. Es Krim
Wabah keracunan makanan dapat terjadi saat susu hasil pasteurisai terkontaminasi dengan susu yang kurang atau tidak di pasteurisasi. Mesin pembuat es krim yang tidak dibersihkan secara teratur juga dapat menjadi tempat bertumbuhnya bakteri. 

8. Keju
Keju bisa terkontaminasi dalam pemprosesannya, namun bahaya besar muncul ketika mengonsumsi keju yang terbuat dari susu yang tidak dipasteurisasi. Keju mentah bisa saja mengandung listeria atau sejenis bakteri jahat yang biasanya sangat berbahaya bagi ibu hamil.

9. Tomat
Salmonella bisa hidup pada buah mentah, namun dapat berkembang hingga berkali-kali lipat jumlahnya saat tomat dipotong dan diletakkan di ingkungan yang hangat. Simpanlah salsa atau salad tomat yan dipotong menyerupai dadu di dalam lemari es. 

10. Taoge
Lingkungan yang hangat dan lembab yang merupakan tempat yang ideal untuk menumbuhkan taoge juga sangat baik untuk menumbuhkan bakteri. CDC merekomendasikan anak-anak, orang tua ata siapapun yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang kurang baik untuk tidak mengonsumsi taoge mentah.

11. Stroberi
Kebanyakan kasus penyakit yang berhubungan dengan stroberi berasal dari buah yang terkontaminasi oleh para petani yang sakit atau yang terkena air kotor. Keringkan stroberi secara menyeluruh dan carilah sumber perkebunan yang terpercaya untuk membeli buah ini.