Pada nilai pH yang rendah amoniak akan bersifat toksin jika terdapat pada kadar yang tinggi, sedangkan pada pH yang tinggi akan bersifat bersifat toksin walaupun terdapat dalam kadar yang sedikit. Hal ini disebabkan karena amoniak berada dalam bentuk yang tidak terionisasi.
Toksisitas amoniak juga tergantung dari jumlah amoniak yang masuk dalam sel tumbuhan. Hal ini disebabkan karena membran sel biasanya bersifat impermeabel terhadap NH4, sedangkan amoniak dalam bentuk tidak terionisasi akan mudah menembus membran sel.Tingkat toksisitas amoniak juga ditentukan oleh kondisi oksigen terlarut dan suhu air. Tingkat toksisitas amoniak akan semakin meningkat pada kondisi kadar oksigen terlarut dan suhu yang rendah. Kondisi oksigen terlarut dan suhu yang rendah menyebabkan bakteri nitrifikasi di rhizofer tidak mampu melakukan proses nitrifikasi secara optimal. Bakteri nitrifikasi sangat peka terhadap kadar oksigen dan suhu yang rendah, karena bakteri nitrifikasi, yang pada umumnya tergolong pada bakteri mesofilik, pada kadar oksigen yang rendah akan menyebabkan bakteri sulit untuk aktif dan berkembang biak.
Pada umumnya respons akar terhadap kondisi kadar oksigen yang rendah yaitu terjadinya ketidakseimbangan metabolisme Akar akan mempercepat proses. glikolisis dan terjadi fermentasi pada keadaan hipoksia. Ketidakseimbangan lainnya meliputi penyerapan garam mineral yang tidak cukup (khususnya nitrogen), dan menyebabkan daun menjadi layu serta diikuti fotosintesis dan translokasi karbohidrat yang lambat. Kekurangan oksigen juga akan menurunkan permeabilitas akar terhadap air.
Toksisitas amoniak pada umumnya menyebabkan reaksi pertumbuhan yang menurun, sehingga diperlukan adaptasi langsung pada kisaran toleransi tanaman terhadap faktor yang toksit. Hal ini menunjukkan gambaran yang jelas antara tumbuhan yang mampu beradaptasi dan tidak pada kisaran toleransi tumbuhan. Tumbuhan yang mampu beradaptasi pada keadaan media dapat mencapai keadaan fisiologi yang optimum, meskipun hanya pada kadar amoniak tertentu tumbuhan benar-benar mampu memanfaatkan amoniak yang terkandung pada media, sehingga pada kadar amoniak tersebut tumbuhan dapat terus hidup dan berkembang Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan dan perkembangan N. oleracea pada perlakuan kadar amoniak 20, 40, 60 dan 80 ppm yang. masih mampu bertoleransi dan beradaptasi terhadap amoniak yang ada pada media. Sedangkan, pada perlakuan kadar amoniak 100 ppm sebagian N. oleracea mengalami kematian, sedangkan tumbuhan yang mampu beradaptasi mampu terus hidup dan berkembang dengan baik.
No comments:
Post a Comment