Abdul Rivai, hidup tahun 1871-1933, profesinya dokter, wartawan, pengarang yang nasionalis. Ia merupakan putra Gunung Raja, seorang guru sekolah Melayu di Palembang. Ia belajar pada Sekolah Dokter Jawa di Batavia dengan beasiswa pemerintah Hindia Belanda tahun 1886-1894.
Sebagai pelajar, ia telah mulai menulis karangan untuk surat-surat kabar. Setelah lulus tahun 1894, ia ditempatkan di Medan. Selama lima tahun berpraktek dokter Jawa di Medan, dan berhasil mengumpulkan uang untuk meneruskan sekolah di Belanda.
Dari orang tuanya yang masih konservatif, berpakaian Eropa saja dianggap masuk agama Kristen, tetapi tekadnya untuk mandiri membuatnya berhasil mengatasi segala kesulitan. Tahun 1899 Rivai berangkat ke Belanda, baru setahun belajar di Universitas Utrecht, ada peraturan bahwa dokter Jawa tidak diperkenankan menempuh ujian arts (dokter) sebelum mempunyai ijazah Sekolah Menengah Atas Belanda.
Tekanan bagi kemajuan pribumi ini diatasinya juga. Setelah beberapa tahun belajar bahasa Inggris, Perancis, Jerman, Latin dan Yunani disamping bahasa Belanda, ia berhasil lulus ujian negara (staatssexamen) sekolah menengah atas di Amsterdam tahun 1906 dan dengan itu ia berhak meneruskan pelajaran di Instituut Pasteur di Paris dan mencapai gelar Doctor di Universitas Gent, Belgia.
Selama di Eropa, Rivai giat mengembangkan kemampuannya dalam mengarang. Sejak tahun 1901 sampai 1907 menjadi redaktur Bintang Hindia yang diterbitkan di Belanda. Kembali ke tanah air, Rivai ditempatkan sebagai dokter militer di Cimahi tahun 1911 dan di Padang tahun 1912. Dalam kedudukannya itu Rivai banyak mengalami penghinaan masyarakat kolonial Belanda.
Meskipun dalam segala hal tidak kalah dengan orang Eropa, ia masih dipandang sebagai Inlander, ini mempertebal rasa nasionalismenya yang diterakan pada karangannya. Akhirnya Rivai berhenti sebagai dokter partikelir di Surabaya tahun 1917, kemudian di Semarang dan terakhir di Jakarta.
Tahun 1918-1924 Abdul Rivai duduk dalam Volksraad sebagai anggota pilihan yang ditunjuk Gubernur Jendral. Pendirian Medische Hoogeschool ialah salah satu kemenangan perjuangannya yang gigih melawan oposisi pihak kolonial di Hindia Belanda dan di negeri Belanda sendiri.
Tulisan-tulisan Rivai dikumpulkan dan diterbitkan dalam buku berjudul Koloniale Tragedie. Dr Abdul Rivai wafat tahun 1933 dan dimakamkan di Bandung.
No comments:
Post a Comment