Wednesday, September 19, 2012

Narwhal, Paus Bertanduk Dari Arktik

Paus bertanduk bukanlah hewan legenda seperti Unicorn. ia benar-benar ada dan hidup di samudera Arktik, Kutub Utara. Orang di kutub menyebutnya Narwhal.

Konon kata narwhal berarti 'paus mayat'. Sebutan ini muncul karena kebiasaan si mamalia kutub ini yang suka berenang terapung di permukaan laut. Posisi perutnya di atas, seperti paus mati.
Belum ada penjelasan, kenapa dan untuk apa narwhal berperilaku seperti itu. Orang hanya menduga, mungkin ia sedang bersantai setelah kekenyangan menyantap ikan-ikan kecil, udang dan cumi-cumi.

Sensor Raksasa
Menurut penelitian, narwhal termasuk paus jenis karnivora atau pemakan daging. Semula para ahli menduga tanduk panjang runcing dan berbentuk seperti spiral ini digunakan untuk menombak musuh dan mengaduk tempat untuk mencari makanan. namun, menurut Dr.Martin Nweeia, peneliti dari Harvard School of Dental Medicine, tanduk narwhal berfungsi sebagai sensor raksasa. Tanduk narwhal sangat peka karena memiliki jutaan saraf. Saraf-saraf ini berfungsi sebagai sensor untuk mendeteksi keadaan bawah air.
Dengan tanduk ini, narwhal bisa tahu perubahan suhu, tekanan dan kadar garam air. Sehingga ia bisa menemukan banyak makanan kesukaannya.

Langka
Narwhal termasuk jenis paus yang belum banyak diteliti para ahli. Akibatnya, sejarah hidupnya belum banyak diketahui. Nama ilmiahnya Monodon monoceros, berarti satu gigi satu tanduk. Panjang tubuhnya mencapai 5 meter. Panjang tanduknya mencapai setengah dari panjang tubuhnya. Seperti jenis paus yang lain, narwhal juga melakukan migrasi hingga Greenlandribuan kilometer dari Canada timur hingga Russia tengah. Mereka berkelompok 3 sampai 8 ekor namun kadang bisa sampai 20 ekor. Usia narwhal bisa mencapai 50 tahun.Sudah lama orang Inuit di  menangkap narwhal untuk diambil kulit dan dagingnya. Tetapi kini 'paus unicorn' ini terancam langka. Banyak perburuan liar untuk mengambil tanduk atau gadingnya.