Wednesday, September 19, 2012

Tradisi Lompat Unta Suku Zaraniq

Orang Nias punya tradisi lompat batu. Orang Zaraniq yang tinggal di Yaman juga punya tradisi yang sama. Tetapi mereka melompati deretan unta. Unik ya?

Suku Zaraniq tinggal di Tehama, sebuah wilayah yang terletak di tepi pantai disebelah barat Yaman. Di yaman, laki-laki suku Zaraniq terkenal sebagai laki-laki yang kuat, tangkas, dan berani. Sejak 100 tahun yang lalu mereka punya tradisi lompat unta. 
Mereka menderetkan unta di tanah lapang. Lalu mereka mengambil ancang-ancang, berlari, melompat di atas deretan unta, dan berusaha mendarat di tanah sejauh mungkin. Peserta yang berhasil melompati deretan unta terbanyak dialah pemenangnya. Acara itu memang diselenggarakan untuk mengadu kekuatan dan keberanian laki-laki.

Tradisi lompat unta makin lama makin terlupakan. Sejak beberapa tahun yang lalu suku Zaraniq mencoba menghidupkan kembali tradisi itu. Mereka mengadakan lomba lompat unta dalam pesta perkawinan.
Lomba lompat unta terbesar diadakan di Festival Al Khamis. Festival Al Khamis adalah festival yang diselenggarakan untuk menandai berakhirnya musim kurma. Dalam festival itu lomba lompat unta selalu dimeriahkan dengan nyanyian dan tari tala. Gerakan tari tala berguna untuk memperkuat otot paha yang sangat diperlukan dalam lompat unta.

Peserta lomba memakai baju dan kain warna biru. Sebelum beratraksi mereka menggulung kain sampai pangkal paha. Lompat unta kini bukan lagi sebagai sarana adu kekuatan melainkan sarana olahraga.