Abdulwahid Hasyim, Kyai Haji hidup tahun 1914-1953, juga disebut Wahid Hasyim, ia merupakan tokoh kemerdekaan nasional, lahir di Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Setelah menempuh pelajaran agama pada ayahnya Kyai Haji Hasyim Asyari, pemimpin pesantren Tebuireng, dan sebuah kursus di Bandung, tahun 1932 menunaikan ibadah haji.
Setelah menjadi guru pada pesantren Tebuireng dan tahun 1935 mendirikan Madrasah Nizamiyah, sekolah agama modern tempat diberikannya pelejaran pengetahuan umum, disamping Bahasa Arab, Inggris dan Belanda. Tahun 1938 mulai giat dalam perkumpulan Nahdhatul Ulama dan menjadi anggota Pengurus Besarnya tahun 1940.
Abdulwahid Hasyim merupakan ketua dan salah seorang penganjur pembentukan Majelis al Islam al A'la Indonesia. Waktu Masyumi didirikan sebagai satu-satunya federasi perkumpulan agama Islam di Indonesia tahun 1943, ia dipilih menjadi wakil ketua.
Setelah Proklamasi kemerdekaan, ia turut aktif mendirikan partai politik Masyumi baru. Pada Kabinet pertama (19 Agustus 1945-14 November 1945) dan Kabinet Syahrir ketiga (Oktober 1946-Juli 1947) ia duduk sebagai Menteri Negara.
Setelah pengakuan kedaulatan oleh puhak Belanda, ia diangkat menjadi Menteri Agama berturut-turut dalam Kabinet Hatta, Natsir dan Sukiman. Sebagai Menteri, ia sangat berjasa mengembangkan pendidikan agama Islam umum. Setelah mengundurkan diri April 1952, ia giat dalam gerakan agama dan politik, menjadi ketua Liga Muslimin Indonesia yang dibentuk NU, PSII dan PERTI,
Setelah NU keluar dari Masyumi dan bertindak sebagai partai politik tersendiri, ia wafat dalam kecelakaan mobil di Cimindi, Jawa Barat pada 19 April 1953.
No comments:
Post a Comment